SELASARSURABAYA – Sebuah film religi berjudul sedang tayang di bioskop. Film yang dibintangi Yoriko Angeline, Ibrahim Risyad, Anna Jobling, Aliando Syarief dan Gabriel Prince ini mengisahkan perjalanan seorang perempuan dalam mencapai cita-citanya.
Film tersebut mengisahkan hubungan antara Haia, Bhumi dan Aisa, yang menghadapi situasi sulit. Haia diperankan oleh Yoriko Angeline harus rela menjadi istri kedua Bhumi (Ibrahim Risyad) demi impiannya kuliah di Korea Selatan.
Para pemain film tersebut mengungkapkan kesan selama proses syuting. Mereka harus menyesuaikan dengan beberapa aspek seperti bahasa, management waktu hingga lokasi syuting.
Sebab film “Laut Tengah” mengambil lokasi syuting di Indonesia dan Korea Selatan dengan support dari Seoul Metropolitan Government dan Seoul Film Commission.
Film ini juga menjadi kolaborasi lintas negara. Selain model dan aktris asal Malaysia seperti Anna Jobling yang memerankan Aisa, dalam produksinya juga melibatkan kru lokal Korea Selatan.
“Harus beradaptasi kru lokal di sana, jam kerja, tempat jaraknya dari satu tempat ke tempat lain juga jauh. Lebih profesional lagi mengikuti cara kerja mereka,” ungkap Ibrahim Risyad, dalam kunjungannya ke Surabaya belum lama ini.
Sementara Yoriko Angeline menceritakan pengalamannya menghidupkan karakter Haia yang membawa Yoriko ke dalam pengalaman baru dalam berakting.
Menurutnya, karakter Haia memerankan banyak sisi emosional. Hal ini melatih kemampuannya dalam berbagai situasi antara bahagia hingga hanyut dalam sedih.
“Saat di Korea, aku juga jadi banyak belajar tentang jejak-jejak ke-Islaman di sana. Kemudian kesulitan di emosi, karena Haia ini emosinya naik turun, kadang happy, happy banget kemudian sedih banget,” jelasnya.
Ia juga menyebut tak ada kesulitan dalam menjalin chemistry antar pemain. Mereka mengikuti serangkaian proses seperti belajar bahasa Korea Selatan untuk menyesuaikan penggunaan bahasa dalam film tersebut.
Film “Laut Tengah” menghadirkan kisah yang mengharukan dari perjalanan cinta yang tidak mudah. Bagaimana manusia saling memahami perasaan mereka untuk lebih mengerti tentang takdir dan misteri kehidupan yang sulit ditebak.
“Tulisan yang saya tulis sendiri malam-malam dengan penuh tangis dan lelah seorang penulis, kini disayangi oleh banyak orang. Para pemeran film Laut Tengah juga mau berproses di cerita ini. Menghidupkan para karakter di novel, dan membuat cerita yang saya tulis menjadi lebih hidup,” kata penulis novel Laut Tengah Berliana Kimberly.
Film religi yang tayang di bioskop mulai 3 Oktober ini juga menghadirkan lima lagu sebagai sountracknya.
Penonton akan diajak bernyanyi bersama merayakan keharuan cinta berliku yang menghangatkan hati dari alur film religi dengan balutan drama Korea Selatan tersebut. (gio)