Sabtu, Maret 15, 2025
BerandaKonco mBONEKPSS Bungkam Persebaya di Manahan

PSS Bungkam Persebaya di Manahan

SELASARSURABAYA – Persebaya Surabaya mengawali putaran kedua Liga 1 dengan menelan kekalahan 1-3 atas tuan rumah PS Sleman. Awal babak pertama pada laga ke-18 yang dihelat di Stadion Manahan Solo, Sabtu (11/1/2025), Bajol Ijo telah kebobolan tiga gol.

Gol-gol PSS dicetak oleh Gustavo Tocantins di menit ke-4’, Cleberson Martins (17’), dan Nocolao Dumitru (45+2’). Sedangkan gol balasan Arek-arek Green Force dicetak Bruno Moreira via pinalti (59’).

Bagaimana analisa laga tersebut? Berikut rangkuman dari Kukuh Ismoyo, Arek Bonek Sukodono.

Babak Pertama

Saya akan mengatakan bahwa di babak pertama ini PSS hanya melawan seorang Toni Firmansyah saja. Ya, hanya Toni yang bermain sangat-sangat baik di babak ini. Sementara para pemain lain cukup buruk.

Slavko adalah pemain paling jelek performanya di babak ini. Tiga gol PSS harus diakui kalau itu ada andil dari erorrnya. Gagal mengetahui ada Toncatins di gol pertama, gagal meng-cover Cleberson di gol kedua, juga gagal memarking Nicolau di gol ketiga. Flop!

Namun menyalahkan Slavko saja tentu tidak adil, sebab banyak pemain lain yang juga tampil jelek. Dua full back yang tidak aware terhadap flank PSS yang eksplosif. Sementara duo gelandang no.8 dan no.6 yakni Mo Rashid dan Gilson tidak cukup baik dalam memfilter serangan sebelum masuk ke final third. Payah.

Persebaya perlu berbenah total di babak kedua, minimal mencoba untuk mengurangi defisit gol dengan mencetak gol. Tapi tetap saja, PSS tentu tidak akan membiarkan Persebaya bermain ofensif dengan sukarela.

Dan ini adalah tantangan tersendiri buat Paul Munster. Mampukah mencetak (banyak) gol sembari menjaga pertahanan? Siapapun yang masuk di babak kedua nanti haruslah jadi pembeda.

Babak Kedua

Harus diakui, serangan Persebaya di babak ini memang meningkat cukup signifikan. Namun, kalau boleh jujur, permainannya masih belum berpola. Sama sekali. Entah tipe permainan seperti apa yang dimainkan, saya juga tidak yakin. Asal menyerang saja, sudah.

Dejan Tumbas yang masuk di babak kedua, adalah pemain pembeda. Ya, ada secercah harapan melihat gaya permainannya. Ia adalah tipikal fox in the box yang dirindukan Persebaya pasca David Da Silva. Tanpa banyak ba bi bu, shooting!

Hanya saja karena permainan yang ‘mbuh gak weruh’ itu, aliran bola padanya di babak ini tidak efektif sama sekali. Terlebih PSS sudah terlihat cukup puas dengan keunggulan di babak pertama dan memilih untuk bermain bertahan penuh.

Dime Dimov yang dimasukkan di babak kedua impresi awal saya, ia tidak terlihat istimewa. Semoga saja perkiraan saya salah, dan ia memang sedang beradaptasi dengan cepat di Indonesia.

Di babak kedua ini, selain permainan Persebaya yang aneh, pemilihan pemain yang masuk juga tak kalah aneh. Ada banyak pemain bertipikal winger masuk dan menumpuk di depan. Saya paham bahwa Persebaya butuh gol, tapi menjaga kestabilan permainan juga aliran bola dalam memulai serangan adalah hal penting menurut saya.

Toni Firmansyah yang tampil apik di babak pertama justru ditarik keluar. Sementara Gilson Costa yang tak juga menemukan permainan apiknya malah terus berada di lapangan.

Catatan lain: Lagi dan lagi, emosi para pemain Persebaya memang tidak begitu bagus. Terlihat kembali seorang Catur Pamungkas yang masih saja berbuat unprofessional behavior di lapangan. Padahal Persebaya jelas butuh ketenangan dalam mencari gol ketimbang meladeni emosi sesaat saja.

Entahlah, Persebaya harus benar-benar menemukan peak-nya lagi di match berikutnya agar mentalnya kembali terjaga untuk menuju perlombaan panjang meraih juara di Liga 1.(djo)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments