SELASARSURABAYA – Surabaya terkenal akan ragam kuliner khasnya, salah satunya adalah rujak cingur. Rujak cingur adalah makanan yang menggunakan cingur (moncong sapi) dan petis sebagai salah satu bahan utama. Kreasi rujak cingur tampil kekinian dalam perhelatan Festival Rujak Uleg yang digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-732.
Rujak bonek misalnya. Variasi unik dari rujak cingur klasik yang dipadukan dengan sentuhan warna hijau khas Persebaya ini merupakan kreasi Grand Swiss-Belhotel Darmo Surabaya.
“Dengan menggunakan bumbu utama bahan-bahan segar seperti bayam, alpukat, dan kedondong, rujak bonek menawarkan rasa creamy, manis, asam, dan sedikit pedas yang khas,” ujar Diaz Yonadie General Manager Grand Swiss-Belhotel Darmo, Selasa (20/5).
Rujak bonek bumbu rujaknya berwarna hijau khas bonek. Warna hijau rujak bonek dihasilkan dari perpaduan bumbu petis rujak yang dicampur dengan buah alpukat dan kedondong.
Kreasi rujak bonek ini mengantar Grand Swiss-Belhotel Darmo menjadi juara penyaji terbaik pada Festival Rujak Uleg tahun 2025.
“Komponen penilaian terdiri dari tema dan dekorasi meja (kesesuaian kostum dengan tema) 40%, penataan dan kebersihan meja 30%, kesinambungan gerak/yel-yel (maks. 90 detik) 15%, serta kelengkapan dan penyajian bahan 15%. Elemen rujak harus berisi cingur, lontong, tahu, tempe, mentimun atau krai, kangkung, taoge, kedondong atau mangga muda, bengkoang, nanas, kacang panjang,” terang Diaz.
“Kemenangan ini menjadi bukti komitmen kami dalam melestarikan budaya dan tradisi lokal, serta upaya hotel untuk mempromosikan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat luas,” sambungnya. (gio)
