SELASARSURABAYA – Film Jodoh 3 Bujang resmi tayang di bioskop Indonesia pada Kamis (26/6). Film ini menghadirkan kisah nyata dari tiga bersaudara asal Bugis-Makassar bernama Fadly, Kifly, dan Ahmad yang dituntut melakukan pernikahan kembar oleh ayah mereka.
Arfan Sabran, selaku sutradara, berusaha mengemas kejadian nyata di tahun 2019 ini menjadi tayangan audio visual bergenre komedi dan romansa.
“Saya ingin penonton, termasuk di luar Makassar seperti Surabaya, bisa memahami cara berkomunikasi dalam konteks budaya khususnya tradisi uang panai. Ini bagian dari kekayaan Indonesia yang perlu diangkat agar perfilman kita semakin variatif. Ceritanya juga menarik, unik dan penuh pesan,” ujar Arfan, disela kunjungannya di Surabaya belum lama ini.
Demi menyajikan cerita yang natural, deretan karakter utama di film ini harus mempelajari logat Makassar.
“Sekitar tiga minggu kebetulan kita proses reading dan persiapannya. Tapi untuk mematangkannya lagi, mungkin saat kita sudah sampai Makassar, karena memang dikelilingi sama orang-orang Makassar kan ya,” ujar Nurra Datau, salah satu pemeran film Jodoh 3 Bujang.
Film ini berkisah tentang tiga bersaudara, Fadly (diperankan oleh Jourdy Pranata), Kifly (Christoffer Nelwan), dan Ahmad (Rey Bong), yang diminta oleh ayah mereka untuk menikah secara bersamaan (nikah kembar) guna mengurangi beban biaya pernikahan. Konflik muncul ketika calon istri Fadly dijodohkan dengan pria lain yang dianggap lebih mapan dengan memberi uang panai ratusan juta rupiah. Hal ini memaksa Fadly mencari pengganti dalam waktu terbatas agar rencana pernikahan bersama dua saudaranya tetap dapat dilaksanakan. (nan)
