SELASARSURABAYA – Monumen Pancasila Sakti didirikan di daerah Lubang Buaya, Jakarta Timur. Monumen ini didirikan untuk mengenang tujuh Pahlawan Revolusi yang gugur dalam peristiwa G30S/PKI.
Buku ‘Ensiklopedia Pelajar dan Umum’ karya Gamal Komandoko mengupas tentang tempat tersebut. Lokasi monumen ini tidak jauh dari tempat penyiksaan dan pembunuhan ketujuh pahlawan tersebut.
Sementara, dalam Cagar Budaya oleh Kementerian Kebudayan, Monumen Pancasila Sakti disebutkan melambangkan sejumlah hal. Monumen ini berlokasi 45 meter di sebelah Utara cungkup sumur maut, hal itu melambangkan tahun kemerdekaan.
Patung ketujuh Pahlawan Revolusi berdiri di depan sebuah dinding dengan tinggi 17 meter dengan hiasan Garuda Pancasila. Tinggi 17 meter ini melambangkan tanggal kemerdekaan Indonesia.
Ketujuh patung pahlawan berderet diurutkan dari barat ke timur adalah:
1. Mayjen TNI Anumerta Soetojo Siswomihardjo
2. Mayjen TNI Anumerta D.I Panjaitan
3. Letjen TNI Anumerta R. Soeprapto
4. Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani
5. Letjen TNI Anumerta M.T. Harjono
6. Letjen TNI Anumerta S. Parman
7. dan Kapten Czi Anumerta P.A. Tendean.
Persis di bawah monumen ada relief menggambarkan peristiwa, berupa prolog, kejadian, serta penumpasan G30S/PKI oleh ABRI dan rakyat. Kemudian, di bawah relief ada tulisan ‘Waspada… dan mawas diri agar peristiwa sematjam ini tidak terulang lagi’.
Arsitek Monumen Pahlawan Revolusi adalah pematung, almarhum Edhi Sunarso. Ia lahir di Salatiga pada 1933, dan belajar melukis di kamp tawanan/LGO Bandung pada 1947 hingga 1949.
Edhi Sunarso pernah mendapat penghargaan kedua dan ketiga di kompetisi Monumen Revolusi 10 November di Surabaya pada 1971. Karyanya banyak tersebar di Nusantara, misalnya:
– Monumen Pembebasan Irian Barat
– Patung Selamat Datang
– Patung Dirgantara dan sebagainya.
Buku Sastra dan Politik Representasi Tragedi 1965 dalam negara Orde Baru juga menceritakan proses pembangunan monumen. Museum Pengkhianatan PKI dan Monumen Pancasila Sakti mulai dibangun di tahun 1967.
Presiden Soeharto pada 1667 memberi mandat kepada aparatnya untuk membebaskan kawasan Lubang Buaya dari pemukiman penduduk dalam radius 14 hektare. Penduduk yang tergusur kebanyakan berpindah ke Rawabinong dan Bambu Apus.
Kawasan ini diresmikan sebagai kawasan Monumen Pancasila Sakti pada tahun 1973. Kembali pada Cagar Budaya Kemenbud, kompleks Monumen Pancasila Sakti terdiri dari area outdoor dan indoor.
Area outdoor terdiri dari pameran taman. Sementara bagian indoor adalah untuk museum dan paseban.
Kompleks Monumen Pancasila Sakti ini ada sejumlah tempat dan benda bersejarah. Tempat dan benda tersebut yaitu:
1. Sumur Tua tempat pembuangan jenazah 7 Pahlawan Revolusi
2. Rumah Penyiksaan
3. Pos Komando
4. Dapur Umum
5. Mobil-mobil tua peninggalan Pahlawan Revolusi
6. Monumen Pancasila Sakti
7. Museum Paseban
8. dan Museum Pengkhianatan PKI.