Kamis, Oktober 16, 2025
BerandaHeadlinesHari Jantung Sedunia, Ini 3 Provinsi di Indonesia dengan Paparan Kasus Jantung...

Hari Jantung Sedunia, Ini 3 Provinsi di Indonesia dengan Paparan Kasus Jantung Terbanyak

SELASARSURABAYA – Tanggal 29 September diperingati sebagai Hari Jantung Sedunia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan tiga provinsi dengan paparan penyakit jantung tertinggi di Indonesia.

Direktur Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, mengatakan penderita penyakit jantung di Indonesia mencapai 1,5 persen dari jumlah penduduk.

“Kasus tertinggi terjadi di Kalimantan Utara, Yogyakarta, dan Gorontalo,” ujarnya, dikutip Senin (29/9).

Menurut Nadia, dilihat berdasarkan jenisnya, sebagian besar atau sebanyak 50 persen merupakan penyakit jantung koroner. Sedangkan penyebabnya antara lain faktor keturunan, gaya hidup, dan lingkungan.

“Memang hal ini harus gencar disosialisasikan kepada masyarakat terkait dampak penyakit jantung,” ucapnya. Nadia menambahkan secara global dari tiga orang berpenyakit jantung, dua di antaranya meninggal dunia.

World Heart Federation (WHF) melaporkan penyakit kardiovaskular masih menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Pada 2021 misalnya tercatat lebih dari 20,5 juta kematian akibat penyakit ini, naik 60 persen dibandingkan 1990.

Di Indonesia, klaim pelayanan penyakit jantung tercatat sebagai beban biaya terbesar. Pada 2024, lebih dari Rp19,25 triliun dikeluarkan untuk lebih dari 22,5 juta kasus penyakit jantung. Hal ini menegaskan tingginya kebutuhan pencegahan dan deteksi dini pada masyarakat.

“Karena itu, salah satu pencegahannya adalah dengan program CKG (Cek Kesehatan Gratis, Red),” kata Nadia.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, pun telah mendorong masyarakat untuk memanfaatkan CKG sebaik-baiknya. “Ini agar faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, gula darah, atau kolesterol dapat diketahui sejak dini,” ujarnya.

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki), Ade Meidian Ambari, juga berkomitmen tata laksana penanganan serangan jantung akut. “Sehingga pasien mendapatkan penanganan cepat dan tepat,” ucapnya.

Apalagi, lanjut Ade, perkembangan teknologi dan sistem penanganan penyakit jantung di Indonesia sudah diakui dunia. “Ini berkat kerja sama dengan berbagai institusi di Amerika Serikat, Eropa, dan Asia,” tuturnya. (nan)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments