SELASARSURABAYA – Catatan sejarah ditorehkan Andhika Ramadani di Liga 1 musim 2023/2024. Kiper Persebaya Surabaya itu dinobatkan sebagai Man of The Match saat membungkam Arema FC di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (27/3/2024) lalu dengan sebiji gol dari Yan Victor di menit ke-40’.
Menurut catatan Stats Rawon, Cak Dhik, sapaan akrabnya, mencatatkan 10 saves, 5 punch ball, dan 1 pinalty saves. Dengan hasil ini, mematenkan klub tersebut masih di zona degradasi.
“Untuk saya pribadi, berterima kasih kepada official tim, Coach Munster dan staf lainnya yang mempersiapkan mental kita. Dan alhamdulillah kita bawa pulang tiga poin untuk Bonek,” tandas Andhika Ramadani saat jumpa pers pasca pertandingan.
Bukan tanpa sebab, raihan ini didapatkan Arek Perak ini. Sebelum laga yang diaku ‘rivalitas’ oleh tim siluman tersebut, Cak Dhik banyak belajar dari laga-laga sebelumnya.
“Ya, saya secara pribadi bersyukur, karena di setiap malam saya mengoreksi apa yang harus dibenahi dalam diri kita sendiri. Dan alhamdulillah dikasih rezeki oleh Allah SWT untuk melakukan save malam ini dan kemenangan juga buat Persebaya Surabaya,” jelasnya tentang keberhasilan menepis tendangan pinalti ghaib yang dihadiahi Gedion Dapaherang, pengadil yang bertugas malam itu.
Secara kasat mata, ada banyak hal yang menyertai keberhasilan ini, selain tentunya doa Cak Dhik sekeluarga dan Bonek sejagad raya. Dilihat dari pelaksanaan pertandingan yang semua takdir berpihak pada Arek-arek Green Force.
Laga tersebut dihelat pada 27 Maret 2024 di Ramadan malam Nuzulul Qur’an.
27, semua pecinta sepak bola tanah air, khususnya Bonek pasti paham. Bahwa angka tersebut identik dengan tim berjuluk Bajol Ijo yang dilahirkan pada 18 Juni 1927.
Laganya juga dihelat pada bulan suci Ramadan yang penuh berkat dan rahmat. Pukul 20.30 WIB ba’da sholat Tarawih, bertepatan dengan malam 17 Ramadan yang biasa diperingati sebagai malam Nuzulul Qur’an. Malam pertama kali Nabi Muhammad SAW menerima wahyu Surah Al-Alaq ayat 1-5.
Tak lupa, anak dari Ibu seorang penjual kopi di warkop itu lahir pada bulan puasa. Sehingga namanya tertulis sebagai Andhika Ramadani.
Tak ayal, diksi Persebaya Bolo Tuhan yang dilontarkan sejak dualisme yang mendera klub kebanggaan Arek-arek Suroboyo ini masih melekat sampai detik ini. Insya Allah melekat selamanya diiringi ikhtiar dan doa tulus dari semua elemen.
Wllahualam Bissawab.(djo)