SELASARSURABAYA – Maret 2024 belum juga tuntas penanggalannya. Ramadan pun masih masuk di hari ke-19. Lagi enak-enaknya bersiap santap sahur, kabar daro WAG berseliweran soal surat dari PSSI.
Surat bernomor 1367/UDN/815/III-2024 bertanggal 30 Maret 2024 yang ditandatangani Yunus Nusi, Sekjen PSSI, dan ditujukan kepada Ferry Paulus selaku Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) intinya menginstruksikan agar Liga 1 yang memasuki pekan ke-31 dihentikan sementara sampai berakhirnya gelaran AFC Cup 2023 di Qatar.
Liga 1 sendiri menyisakan 4 laga bagi masing-masing tim. Sesuai jadwal awal ada libur Lebaran pada 4-15 April 2024 dan babak reguler berakhir pada akhir April 2024. Sebelum dilanjutkan babak #Championship untuk menentukan juara Liga.
Tentu semua pihak dibuat kalang kabut dengan keluarnya surat yang dituliskan hasil emergency meeting Exco PSSI, Sabtu (30/3/2024) semalam.
Mengatasnamakan kepentingan nasional sepak bola Indonesia yang akan berlaga di event tersebut. Padahal tak termasuk dalam agenda FIFA. Seperti yang dikeluhkan Thomas Doll, pelatih Persija.
Ram Surahman, Sekretaris Persebaya, yang diminta tanggapannya di WAG Media Persebaya membalasnya dengan kiriman foto mie goreng yang akan disantapnya untuk sahur. Sembari memberi komentar: “Liga ruwet koyok mie.”
Persebaya yang bertindak sebagai tuan rumah, telah menyiapkan diri sejak beberapa hari yang lalu. Penjualan tiket pun telah dibuka pasca membungkam Arema FC.
Dewa United jua sudah sampai di kota Pahlawan sebagai tim tamu yang akan menghadapi Arek-arek Green Force di GBT, Senin (1 April 2024) besok.
Sugeng SG, salah satu pedagang asongan yang saya kenal, langsung japri usai membaca postingan surat tersebut di status WA. Dia mengaku sudah menyiapkan dagangan lumpia dan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) buat besok.
Bayangan keuntungan berjualan di GBT seketika sirna. Lumayan untuk bekal Lebaran nanti, harapnya.
“Balik dodol bukoan ae,” sahutnya membalas kebenaran info surat tersebut.
Bukan kali ini saja federasi sepak bola Indonesia ini mengeluarkan keputusan yang di luar ‘nurul’. Penikmat sepak bola tanah air pun sudah kenyang dengan hal ini.
Saya pikir keputusan ini meneguhkan bahwa PSSI konsisten dalam inkositensinya. Mau ganti Ketua Umum sampek swidak jaran pun, kalau pengurusnya tetap itu-itu saja sama dengan bull-shit.(djo)
