SELASARSURABAYA – Pewarta Foto Indonesia (PFI) Surabaya kembali dipercaya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya mengedukasi pemilih pemula jelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) yang akan dihelat November 2024 mendatang.
Dalam ‘Sosialisasi Tatap Muka Pemilihan Wali kota dan Wakil Wali kota Surabaya 2024’ di SMA Wijaya Putra Surabaya, Senin (10/6/2024), Ali Masduki, anggota PFI Surabaya, menyampaikan materi fotografi jurnalistik.
Narasumber lainnya ada Subairi Komisioner KPU Kota Surabaya Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM, serta Wahyu Kokkang, Kartunis Politik.
Subairi mengatakan, para Gen Z dari kalangan pelajar ini merupakan pemilih pemula yang baru pertama kali menggunakan hak pilihnya.
“Melalui sosialisasi dan pendidikan pemilih pemula yang kami laksanakan hari ini tujuannya untuk meningkatkan peran Gen Z dalam perhelatan Pilkada 2024, khususnya di kota Surabaya,” ujar Subairi saat menyampaikan paparannya.
Siswa SMA yang saat ini duduk di kelas 3 sudah berusia 17 tahun. Sehingga saat gelaran Pilwali Kota Surabaya 2024 pada 27 November 2024 mendatang mereka sudah bisa ikut memilih.
Subairi juga berpesan kepada pemilih pemula agar tidak golput. Sebab, suara mereka dapat menentukan pemimpin Kota Surabaya dengan baik lima tahun ke depan sesuai kebijakan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Pemilih segmen pemula biasanya masih belum tahu banyak tentang Pemilu. Sehingga dikhawatirkan mereka enggan dan malas datang atau golput. Padahal suara mereka sangat menentukan pemimpin negara ini,” jelas mantan jurnalis ini.
Sementara itu, Suryanto, Ketua Pewarta Foto Indonesia (PFI) Surabaya, mengapresiasi langkah KPU Kota Surabaya ini. Menurutnya, sosialisasi tatap muka di kalangan pelajar ini sangat penting. Selain membuka kesadaran tentang proses demokrasi, kegiatan ini dapat menambah wawasan politik.
“Pelajar ini adalah mesa depan bangsa. Jika memiliki kesadaran politik dan tahu bahwa suara mereka dapat menentukan masa depan, Insya Allah suaranya tidak akan dijual,” kata Suryanto.
Ia juga berharap, peserta didik SMA Wijaya Putra yang mengikuti sosialisasi nantinya bisa menjadi agen-agen Pemilu damai. Pemilih pemula yang notabene gemar bersosial media dapat menghiasi laman akun mereka dengan foto dan video tentang asyiknya pesta demokrasi.
Kehadiran Wahyu Kokkang dengan cerita politik lewat kartun membuat siswa-siswi terbelalak. Setiap goresan memiliki maknanya.
Foto-foto tentang Pemilu yang dihadirkan oleh Ali Masduki juga membuat peserta tidak sabar menantikan momen serupa.(djo)