SELASARSURABAYA – Persebaya kembali meraih kemenangan dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-6. Bertamu melawan PSBS Biak di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu (22 September 2024), Bajol Ijo menang 0-1.
Gol tercipta oleh heading Flavio Silva di menit ke-16’ umpan sepak pojok Rivera. Ini merupakan gol perdana Ucok, sapaan akrab Flavio, sekaligus quattrick kemenangan Arek-arek Green Force di musim ini.
Bagaimana analisa laga semalam, berikut ulasan Kukuh Ismoyo, pengamat sepak bola yang juga Arek Bonek Sukodono.
Babak Pertama
Persebaya masih bermain di bawah tekanan PSBS Biak. Pun, pressing PSBS Biak sangat rapat sekali, sehingga Persebaya lebih memilih memainkan bola-bola panjang ketimbang memulai serangan dengan bola-bola pendek. Di babak ini, jarak antar pemain masih jauh ketika para pemain Persebaya memegang bola.
Permainan a la Munster ini, memang lebih menekankan untuk mencari ruang. Itulah mengapa alih-alih melakukan umpan-umpan pendek merapat, para pemain Persebaya lebih senang memulai serangan lewat umpan-umpan progresif ke arah flank dari sisi pertahanan sendiri. Terlihat beberapa kali umpan-umpan panjang tersebut, memang lebih efektif dalam membongkar pertahanan PSBS Biak.
Di babak ini, Gilson Costa sangat menonjol sekali permainannya. Ia menutup lubang yang seringkali ditinggal Mikel Tata di sebelah kiri. Selain itu ia juga melakukan beberapa kali intersep juga ball recovery dengan baik.
Mikel Tata tak bermain maksimal di babak ini, ia sering terekam gagal mengcover sisi kiri pertahanan, dan membuat PSBS Biak mengeksploitasi sisi Mikel Tata lebih banyak daripada sisi Ardi Idrus di kanan.
Persebaya masih belum dibilang aman, sebab secara permainan mereka masih ditekan, apalagi masuknya Todd Ferre yang membuat serangan PSBS Biak makin intens.
Babak Kedua
Harus diakui permainan Persebaya di babak kedua tidak terlihat sama sekali. Ya, tidak ada! Hanya menahan setiap serangan dengan melakukan low block defense yang menempatkan hampir seluruh pemain di dekat kotak penalti. Sesekali memang melakukan serangan balik, tapi tak berhasil menambah gol.
Padahal, serangan-serangan balik Persebaya cukup berbahaya, namun kondisi fisik yang sangat terlihat kelelahan untuk 4 pemain depan Persebaya mengakibatkan serangan-serangan tersebut gagal menjadi gol.
Entah kenapa Paul Munster pelit sekali untuk mengganti pemain depannya. Padahal ada beberapa nama yang bisa dicoba, seperti Alfan Syuaib, juga Rizky Dwi di bangku cadangan.
Kalau di babak pertama Gilson terlihat menonjol, maka di babak kedua ini, Persebaya harus berterimakasih kepada Andhika Ramadhani. Juga kita harus melihat bagaimana Slavko Damjanovic yang sangat hebat menggalang pertahanan Persebaya.
Khusus Slavko, ia mampu menjadi leader di belakang, menguatkan fokus para rekan-rekannya selain melakukan berbagai heading, clearance juga block. Dia harus menjadi MoTM, sih, kalau menurut saya.
Pada akhirnya, Ya beginilah permainan. Tak penting main ciamik, asal 3 poin di tangan, Its enough!(djo)