SELASARSURABAYA.com – Rumah produksi Starvision kembali merilis film berlatar pendakian gunung. Setelah sukses dengan film Sekawan Limo dan Petualangan Gunung Gede, kali ini Starvision meluncurkan sekuel film Pencarian Terakhir.
Disutradarai Affandi Abdul Rachman, film Petualangan Terakhir ini menghadirkan kembali kisah Oji dan kawan-kawannya dari film pertama yang tayang pada 2008 lalu. Film Pencarian Terakhir 2025 ini didedikasikan sebagai bentuk keprihatinan atas banyaknya kasus orang hilang saat mendaki gunung.
Adzana Ashel selaku pemeran Drupadi mengatakan dengan berbagai peristiwa suka dan duka film Pencarian Terakhir 2025 ini diharapkan dapat menjadi ilustrasi, pembelajaran dan kehangatan bersama orang-orang tersayang.
“Jadi film ini memang didedikasikan bagi jiwa-jiwa yang hilang di pelukan gunung dan untuk mereka yang tanpa pamrih menjadi sukarelawan berusaha menemukan para korban. Film ini mengajarkan kehangatan, petualangan dan kebersamaan,” kata Ashel, disela kunjungannya di Surabaya, (9/9).
Ashel melanjutkan, tantangan saat proses syuting film Pencarian Terakhir ini terkait medan yang cukup berat. Hal ini lantaran lokasi syuting yang sebagian besar berada di pegunungan. Dengan medan yang cukuo berat diperlukan persiapan fisik dan mental yang memadai agar dapat memainkan peran dengan baik.
“Untungnya sebelum syuting itu kita disuruh untuk olahraga crossfit dulu untuk melatih fisik. Karena memang lokasinya yang berada di gunung, dan itu bermanfaat sekali,” tambahnya.
Selain Ashel, film ini turut dibintangi artis ternama seperti Donny Alamsyah, Artika Sari Devi, Yama Carlos, Ramon Y Tungka, Andrew Andika, Dinda Mahira dan masih banyak lagi.
Film Pencarian Terakhir 2025 ini berkisah tentang hilangnya Sita, istri Tito di Gunung Sarangan saat ulang tahun putrinya ke-10, Drupadi. Akibat kejadian tersebut sikap Tito berubah menjadi dingin dan membuat Dru sedih.
Pacarnya Dru yakni Raka dan sahabatnya Maya, Ucok, Jamal, dan Nurul serta sahabat orang tuanya Bagus dan Oji, juga Gancar pamannya, berusaha menjadi penyemangat bagi Dru. Namun itu semua tidak cukup, sehingga di ulang tahunnya ke-17 Dru berangkat ke Gunung Sarangan untuk mencari ibunya. (nan)
