SELASARSURABAYA – Melakoni laga pekan ke-8 Super League, Persebaya gagal menaklukkan tuan rumah PSBS Biak di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (24/10/2025) sore. Kedua tim bermain imbang tanpa gol.
Bahkan, sejak jelang akhir babak pertama, Arek-arek Green Force harus bermain dengan sembilan pemain. Setelah Leo Lelis dan Mikel Tata dikartu merah wasit Axel Fabrian Sinaga pada menit ke-32’, dan 45’.
Berikut hasil pengamatan Kukuh Ismoyo, arek Bonek Sukodono:
Babak Pertama
Kenapa Ernando iki? Masih menit-menit awal dia melakukan gerakan yang berbahaya untuk gawang Persebaya. Terlalu pede pol untuk melakukan hal gila.
Disamping itu, lini belakang Persebaya juga ikutan jelek di babak ini. Sisi Catur Pamungkas terutama, beberapa kali ia dibombardir melewati sisinya.
Sementara duo bek Leo Lelis dan Dime Dimov tidak terlalu maksimal dalam melakukan covering juga clearance. Hanya Rachmad Irianto (RI53) yang bermain cukup baik di belakang menurut saya sebelum ia harus digeser sebagai senter bek mengisi posisi Leo Lelis.
Bahkan kalau mau jujur, tak hanya ketika bertahan, RI53 saat sebagai bek kiri juga cukup baik kala melakukan overlap dan memulai serangan dari sisi kiri Persebaya. Duetnya dengan Bruno Moreira cukup cair ketimbang sisi kanan yang dihuni Gali Freitas dan Catur Pamungkas.
Masih menjadi misteri bagaimana kinerja dari 3 gelandang Persebaya dalam menginisiasi serangan. Milos Raikovic yang selain tidak cukup kuat dalam menghalau serangan, ia juga sering gagal dalam memulai serangan.
Setali tiga uang dengan Tony Firmansyah (sampai ia diganti) yang juga built-up dari bawahnya jelek. Pun, jarak antar pemain sangatlah jauh, sehingga tak dimungkinkan untuk memulai serangan dengan gaya umpan-umpan pendek merapat. Transisi jelek, final pass gak jelas, eh masih ketambahan kehilangan 2 pemain karena kartu merah Leo Lelis dan juga Mikel Tata.
Luput vs Persija kok ya ketemu PSBS. Memang dari dulu mainnya tidak terlalu enak, sduah dibuang malah direkrut lagi. Masih mending Slavko Damjanovic ketimbang Leo lelis juga Dimov, menurut saya.
Eladalah, malah mau bubar babak pertama malah kehilangan pemain lagi jadi 9 setelah Mikel Tata dobel kartu kuning. Padahal ia digadang-gadang sebagai pemain yang dimaksudkan untuk memperhatikan pertahanan dan menjaga kedalam, malah melakukan kogoblokan juga.
Babak Kedua
Saya bilang di babak pertama tadi, seri lho wes ganteng banget. Dan ya ini adalah hasil yang harus disyukuri oleh Persebaya.
Hasil yang berasal dari kombinasi antara kegoblogan lini depan PSBS Biak dan cemerlangnya Ernando Ari, membuat Persebaya berhasil mencuri poin di Sleman dengan 9 pemain saja!
Ernando benar-benar mode bales dendam setelah main goblog di babak pertama, dan untuk itu ia patut mendapat MoTM hari ini.
Tidak ada yang bisa diceritakan bagaimana permainan Persebaya di babak ini. Hanya menunggu di final third sendiri dan membuat frustasi PSBS yang gak mampu mencetak gol.
Sementara Persebaya baru bisa memulai serangan saat Malik Risaldi masuk. Dan karena Malik Risaldi lah 9 vs 10 pemain tercipta di lapangan karena Nur Hidayat melakukan kegoblogan lainnya di lapangan.
Nah, lucunya di sini, hanya dengan Malik, Bruno dan Rivera saja sudah cukup membuat Persebaya memulai serangan yang cukup baik ketimbang ketika bermain lengkap 11 pemain. Aneh tapi nyata.
Saya kira posisi Malik Risaldi sebagai false nine boleh dicoba di match berikutnya karena harmonisasi antara dia dan Bruno juga Rivera lebih baik ketimbang memaksakan Perovic yang ‘ngah-ngoh’ dan Diego yang ‘ketampul-tampul’ maine.(djo)
