Rabu, Januari 15, 2025
BerandaBisnisOptimalisasi Sektor Ekonomi Unggulan dan Stabilitas Harga untuk Memperkuat Pertumbuhan Ekonomi Jawa...

Optimalisasi Sektor Ekonomi Unggulan dan Stabilitas Harga untuk Memperkuat Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur

SELASARSURABAYA – Penguatan sinergi seluruh pemangku kepentingan diperlukan untuk merumuskan strategi dalam mendukung akselerasi kinerja ekonomi Jawa Timur di tengah ketidak pastian global yang masih berlanjut. Hal ini terangkum dalam Jatim Talk – Road to East Java Economic (EJAVEC) Forum 2024 dengan tema ‘Optimalisasi Sektor Ekonomi Unggulan dan Stabilitas Harga untuk Memperkuat Ketahanan dan Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur’.

Seminar kolaborsi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair) bertempat di Hotel Vasa, Surabaya, Rabu (26/3/2024).

Seminar tersebut juga merupakan bagian dari Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Jawa Timur Periode Februari 2024

“Perekonomian Indonesia diprakirakan meningkat pada 2024, di tengah ketidak pastian global yang masih berlanjut,” ucap Soni Harsono, Ketua ISEI Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur.

Erwin Gunawan Hutapea, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, dalam sambutannya menekankan perlunya perumusan strategi kebijakan yang dapat mengoptimalkan ekonomi Jawa Timur untuk mendukung ekonomi nasional yang diprakirakan tetap solid dan meningkat pada 2024.

“Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur mengusung beberapa rekomendasi utama dalam mendukung kinerja perekonomian Jawa Timur tetap solid. Pertama, penajaman fokus pada pengembangan sektor yang lebih memberikan nilai tambah terhadap ekonomi. Kedua, penguatan investasi dengan meningkatkan kelembagaan forum investasi,” ungkap Erwin Gunawan Hutapea.

Ketiga, lanjut Erwin, percepatan infrastruktur dan konektivitas. Keempat, penguatan sisi hulu dan hilirisasi pertanian, serta industri untuk mengurangi nilai impor dan meningkatkan nilai tambah.

Lalu kelima, penguatan aspek pembiayaan pembangunan, termasuk dalam mendorong UMKM naik kelas. Keenam, akselerasi digitalisasi sistem pembayaran Jawa Timur. Terkhir, percepatan belanja daerah.

Sejalan dengan rekomendasi tersebut, M. Noor Nugroho, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur sekaligus narasumber seminar, menyampaikan perlunya mewaspadai sejumlah tantangan global dan domestik serta mengoptimalkan momentum peluang perbaikan ekonomi.(djo)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments