SELASARSURABAYA – Laga perdana Persebaya di Liga 1 musim 2024/2025 dilalui dengan raihan 3 poin. Berlaga di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Minggu (11/8/2024) malam, Arek-arek Green Force mengalahkan PSS dengan skor 1-0.
Gol tunggal dicetak Sang Kapten Bruno Moreira lewat titik putih di menit ke-78. Bekal positif menghadapi Malut United pada laga tandang di Stadion Madya Jakarta, Jum’at (16/8/2024) mendatang.
Berikut ulasan Kukuh Ismoyo, Bonek Sukodono dan pengamat sepak bola.
Babak Pertama
Sisi Ardi Idrus alias sisi kiri penyerangan Persebaya cukup aktif dan cukup baik. Kerjasama segitiga antara Bruno-Rivera-Ardi ciamik. Ardi Idrus bermain lebih baik daripada Michael Tata juga Reva Adi di musim sebelumnya.
Alfan Suaib luar biasa. Gocekannya istimewa. Pergerakan off ball-nya juga cukup baik. Catatan kecil untuk Alfan adalah ia masih perlu mengasah keputusan krusial antara menggocek, menendang ataukah mengumpan.
Berbeda dari pertandingan sebelumnya, kali ini duo Rashid-Gilson berbagi peran. Rashid bermain sebagai posisi nomer 6, sementara Gilson yang menjadi box to box midfielder yang naik dan turun. Gilson terlihat lebih sering beredar di half space sebelah kiri dekat antara Rivera dan Bruno.
Kalau mau jujur, di babak pertama ini, permainan asli Persebaya yakni umpan-umpan pendek dengan satu dua sentuhan mulai terlihat. Untuk pertama kalinya! Kalau harmonisasi ini terus terjaga, bukan tidak mungkin Persebaya akan bermain dengan sepakbola menarik nan cantik alih-alih pragmatisme yang menjemukan.
Serangan-serangan Persebaya memang masih dominan di sisi Bruno Moreira, tapi harus diakui, distribusi bolanya juga cukup banyak pula di sisi Alfan dan Catur Pamungkas di kanan. Bahkan beberapa kali terlihat ada peluang berbahaya dari sisi kanan. Ini satu lagi pertanda yang cukup baik bagi permainan Persebaya ke depannya karena tidak template ‘umpan ke Bruno’.
Gilson Costa bermain lumayan kalem di babak ini. Enggak gradak-geruduk seperti pertandingan sebelum-sebelumnya. Ya, meskipun masih belum terbilang istimewa.
Babak Kedua
Babak kedua justru intensitas serangan Persebaya malah menurun. Entah apa yang terjadi? Tapi yang pasti di babak ini, Persebaya yang mendominasi permainan di babak pertama, justru beberapa kali ditekan dan mendapatkan serangan berbahaya dari PS Sleman.
Slavko Damjanovic terlihat cukup kagok saat menghadapi striker dengan kecepatan tinggi. Beruntung Catur juga Ardi Idrus cukup cepat membantu pertahanan saat Damjanovic kuwalahan.
Handball Hokky Caraka itu murni bukan foul. Ada di laws of the game. Karena bola memantul dari badannya sendiri tidak straight ke tangan.
Sementara foul Cleberson terhadap Kasim Botan itu murni foul. Dengan kaki Kasim yang terkena ‘kaitan’ kaki Cleberson.
Gilson Costa hilang di babak ini sampai diganti Andre Cobra. Dan ya, gak kaget sih. Ardi Idrus pemain terbaik kalau bagi saya di babak ini. Sangat mobile, kontribusinya sangat nyata sepanjang pertandingan.
Flavio Ucok Silva malah cosplay jadi Paulo Henrique (striker Persebaya musim lalu).
Nek main koyok babak pertama, nyenengno. Nek niru babak kedua, medeni marai ndredeg. Tapi gak masalah penting 3 poin!!!(djo)
