Sabtu, Maret 15, 2025
BerandaHeadlinesRivera dan Kasim Botan Pecah Telur, Rashid dan Flavio Konsisten Cetak Gol

Rivera dan Kasim Botan Pecah Telur, Rashid dan Flavio Konsisten Cetak Gol

SELASARSURABAYA – Laga pekan ke-14 Liga 1 bagi Persebaya layaknya membalikkan angka skor 4-1 atas Persik Kediri. Kemenangan kesepuluh Bajol Ijo ini direngkuh di kandangnya Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Rabu (11/12/2024) sore.

Bermain di bawah rintik hujan dan disaksikan 9.278 pasang mata, Bajol Ijo mampu menjebol gawang Macan Putih sebanyak 3 gol dalam waktu 9 menit.

Adalah Mohmmed Rashid yang membuka jalan kemenangan Arek-arek Green Force pada menit ke-3’ dengan tendangan dari luar kotak pinalti.

Lalu Rivera menambah keunggulan pada menit ke-7’. Selang dua menit, Kasim Botan mencatatkan namanya di papan skor. Terakhir, Flavio ‘Ucok’ Silva menjebol gawang Leonardo Navacchio di menit ke-81’.

Persik mampu membalas satu gol lewat kaki Ramiro Fergonzi (22’),

Bagaimana hasil pengamatan Kukuh Ismoyo, Arek Bonek Sukodono yang juga pengamat sepak bola? Berikut rangkumannya.

Babak Pertama

Gawendeng…
Gawendeng…
Gawendeng…

Bermain tanpa Bruno Moreira, Persebaya malah menggila. Kalau mau jujur, ini permainan Persebaya paling atraktif semenjak dibesut Paul Munster.

High line pressing yang ketat lagi rapat, umpan-umpan pendek merapat, yang dipadu dengan umpan-umpan panjang ke arah flank, serta kombinasi satu dua sentuhan yang diperagakan para pemain Persebaya sungguh membuat mata dan hati setiap orang puas. Menghibur!
Entah kebetulan atau tidak, tanpa adanya Bruno Moreira di lapangan, peredaran bola di lapangan sangat merata. Tidak terpaku di sisi kiri lapangan saja (tempat Bruno biasa berada). Tidak Bruno-sentris.

Inilah yang mungkin membuat kebingungan pemain bertahan Persik Kediri, sebab mereka harus membagi fokus pada 4 orang Barisan depan Persebaya. Tidak hanya fokus pada Bruno Moreira saja sebagaimana biasa.

Di posisi winger kiri yang ditempati oleh Flavio ‘Ucok’ Silva (posisi ini adalah posisi idealnya di Persik Kediri musim lalu) juga tidak berkurang eksplosifitasnya meski tanpa Bruno. Ucok dan Ardi Idrus cukup aktif mengekspos sisi tersebut.

Yang paling menyenangkan di babak ini, tentu adalah kembalinya sentuhan ajaib Fransisco Rivera. Ia dapat berada di mana saja di babak ini. Sangat mobile. Ia melakukan pressing, memulai serangan, membuat umpan kunci, hingga membuat gol.

Pergerakannya sangat cair saat melakukan serangkaian serangan. Cukup menggembirakan untuk para pendukung Persebaya yang sempat bertanya-tanya kemana magis Rivera selama ini. Dan inilah jawabannya.

Para gelandang Persebaya sore tadi bermain sangat baik. Mo Rashid dan Tony Firmansyah bahu-membahu untuk bergantian naik dan turun sesuai situasi, dan bagaimana kita saksikan segitiga serangan tercipta antara Rashid-Tony-Rivera, sebelum bola digulirkan ke area final third.

Persik Kediri bukannya tanpa perlawanan. Di 15 menit terakhir mereka cukup fight melakukan serangan balasan yang merepotkan ke pertahanan Persebaya.

Babak Kedua

Di babak kedua Persik Kediri gantian nge-gas untuk menguasai permainan. Nuri Fasya dan Abiyoso yang baru masuk, benar-benar jadi momok pada pertahanan Persebaya.

Sementara Persebaya lebih memilih untuk merespon menunggu di pertahanan sendiri dan melakukan counter attack balasan saja. Dan tentu saja masih mengandalkan Rivera sebagai motor serangan balik.

Hanya saja di babak ini, acapkali final pass yang dilakukan Rivera sayangnya malah gagal menemui kawan ketika mendekati daerah final third Persik.

Untuk kesekian kalinya, masuknya Gilson Costa yang didapuk sebagai gelandang bertahan tambahan, tak menunjukkan impact signifikan untuk mengurangi intensitas serangan persik Kediri.

Sementara masuknya Rizki Dwi menggantikan Kasim Botan yang cedera, juga belum memberikan dampak positif akan serangan Persebaya. Ia malah terekam beberapa kali melakukan salah umpan yang tidak cukup baik.

Di babak ini, Persebaya praktis hanya mengandalkan serangan balik cepat dengan umpan-umpan panjang dari lini belakang Persebaya direct ke arah flank. Tidak tampak high line pressing juga umpan-umpan pendek untuk memulai serangan.

Para pemain Persebaya hanya menunggu di belakang garis tengah lapangan untuk menanti fast break curian dan kelengahan dari serangan Persik Kediri.

Dan ya! Demikianlah gol ke-4 yang dilesakkan Flavio Silva terjadi.

Kalau di babak pertama Fransisco Rivera yang bersinar, maka di babak kedua ini, Mo Rashid adalah bintangnya. Pasca keluarnya Rivera, Mo Rashid-lah yang menjadi jenderal sekaligus motor atas serangan Persebaya. Ia juga enforcer yang cukup baik untuk menggalang pertahanan bersama para bek Persebaya.

Tiga poin lagi dan juga tersaji pertandingan yang seru lagi menegangkan. Inilah definisi: Great match, Great win!(djo)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments