SELASARSURABAYA – Barongsai atau tarian singa identik dengan Tahun Baru Imlek. Yakni tahun baru yang merupakan tradisi dirayakan seluruh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia sebagai ungkapan syukur.
Tujuan dari atraksi Barongsai tersebut terkait kepercayaan warga Tionghoa memberikan angpau kepada Barongsai atau pemain Barongsai setiap Imlek.
“Dengan memberikan angpau kepada Barongsai, maka harapan warga Tionghoa ini akan mendapatkan berkah selama satu tahun ke depan,” ujar Melia Ayu, Divisi Promosi Pasar Atom Surabaya.
Maka tak heran jika Pasar Atom menghadirkan atraksi Barongsai untuk memeriahkan Imlek. Pasalnya, mayoritas pedagang di Pasar Atom merupakan warga Tionghoa.
“Atraksi barongsai merupakan tradisi bagi warga Tionghoa di Pasar Atom. Selama satu bulan sebelum Imlek, kami selalu mengundang barongsai di seluruh Jawa Timur untuk berkeliling Pasar Atom setiap akhir pekan, dan puncaknya adalah tanggal 28 Januari 2025 ini,” jelas Melia.
Terdapat 4 hingga 5 Barongsai yang berkeliling di pusat perbelanjaan tersebut. Mereka memasuki setiap tenan untuk mengambil angpau yang sudah digantung di langit-langit stan atau toko masing-masing tenan.
“Para pemilik tenan yang menyediakan angpau tersebut, kemudian Barongsai masuk tenan dan mengambilnya,” imbuh Melia.
Menariknya, ada permintaan khusus dari pemilik tenan akan aksi Barongsai yang akan mengambil angpau di tempatnya. Mereka memilih Barongsai warna merah yang masuk ke tenannya.
“Kan ada barongsai warna kuning, putih, dan merah, tapi request khusus pemilik tenan maunya Barongsai warna merah yang ambil angpaunya karena dipercaya membawa berkah dan pengusir aura negatif,” terangnya.
Melia mengatakan, pertunjukan Barongsai menjadi rutin digelar setiap tahunnya menjelang Imlek. Ini juga sarat akan makna.
“Barongsai around the mall ini rutin kami gelar, tradisinya kalau Barongsai masuk toko bawa rejeki di toko itu. Makanya saat Imlek barongsai selalu ada di tempat kami,” tutupnya.(djo)